Selasa, 15 Mei 2012

Sejarah Jepang 7: Awal Taisho

oleh: Dr. Susy Ong


Imperial Democracy

Perubahan semangat jaman dari era Meiji ke era Taisho

       1905: kemenangan Jepang dalam perang Jepang-Rusia tujuan awal restorasi Meiji tercapai, huru hara Hibiya: unjuk rasa protes massa semangat jaman Taisho

       Setelah tujuan nasional negara Meiji tercapai, apa tujuan nasional selanjutnya?

       Kritik terhadap kontrol negara dan militerisme munculnya konsep individu dan budaya


Asal usul istilah Taisho

       易経(The Book of Changes):

大亨以正、天之道也

大いに亨(とほ)りて以て正しきは、天の道なり

天が民の言葉を嘉納(かのう)し、政(まつりごと)が正しく行われる

Dewa menerima kata-kata (permohonan?) rakyat, dan politik (pemerintahan) dijalankan dengan benar.

Taisho: 30 Juli 1912 25 Desember 1926


Trend anti militer

        1912: angkatan darat tuntut penambahan anggaran militer dgn alasan untuk membendung pengaruh revolusidari Cina

        Kabinet Saionji tolak permintaan AD; menteri AD, Uehara Yusaku ajukan surat permohonan mundur ke Kaisar Taisho kabinet Saionji jatuh

        Kabinet Katsura Taro (angkatan darat, klan Choshu) dianggap menyalahi peraturan sentimen anti militer

        Peran media: pembentukan opini publik anti-militer tuntutan pemerintah yang konstitusional (護憲運動 ごけんうんどう)


護憲運動(ごけんうんどう), 1913.2

Movement to Protect Constitutional Government

         Tuntutan pemerintah yang konstitusional: kabinet dibentuk oleh parpol yang dipilih rakyat tolak intervensi pihak militer, tolak intervensi tokoh klan Satsuma Choshu dalam politik

         Pelopor: tokoh parpol Ozaki Yukio (orator ulung), Inukai Tsuyoshi mosi tidak percaya pada kabinet Katsura

         PM Katsura tekan oposisi di parlemen dgn katabelece dari kaisar malah menyulut kemarahan rakyat demo dan rusuh di berbagai daerah kantor polisi kantor surat kabar pro pemerintah diserang Katsura terpaksa mundur

         Pertama kali dalam sejarah Jepang modern, kabinet mundur karena tekanan massa (parlemen jalanan)

 

Dilemma demokrasi

        1913.2 kabinet Katsura mundur, digantikan oleh kabinet Yamamoto Gonbei (angkatan laut, klan Satsuma) kompromi terhadap parpol

        1913.7 revolusi kedua di Cina (konflik kaum revolusi di selatan dgn pemerintah di utara), kabinet Yamamoto kirim pasukan intervensi, kaum oposisi mendukung ciri demokrasi Taisho: parlementarisme di dalam negeri, imperialisme di luar negeri


Skandal Siemens (1)

        1914.1 Skandal korupsi angkatan laut (terima suap dari perusahaan Siemens, Jerman terkait pemesanan kapal perang)

        Staf Siemens di Tokyo, Karl Richter, mencuri dokumen bukti suap Siemens kepada pejabat AL Jepang, hendak lakukan pemerasan terhadap kacab Siemens di Tokyo, tapi gagal; jual dokumen kepada Reuters

        Richter diadili di Berlin dgn tuduhan pemerasan, berita tentang penyuapan tsb sampai ke Jepang

        Kabinet Yamamoto ajukan usul penambahan anggaran AL dgn menaikkan berbagai jenis pajak memicu kemarahan massa

        Partai oposisi ajukan impeachment (pemakzulan) terhadap kabinet Yamamoto

        Rapat massa di taman Hibiya (Tokyo) tuntut kabinet mundur

        Usul pemakzulan di parlemen gagal massa kepung & serang gedung parlemen

        Sejumlah perwira tinggi AL diadili

        Terbongkar juga skandal suap perusahaan Inggris Vickers melalui kantor cabangnya di Jepang, yaitu Mitsui Bussan, kepada pejabat tinggi AL

        Usul penambahan anggaran AL ditolak parlemen, kabinet Yamamoto mundur (1914.3)

 

Perang dunia pertama dan dampak bagi Jepang

        1914.4  kabinet Okuma Shigenobu (menlu: Kato Takaaki, link ke Mitsubishi)

        1914.7 Perang Eropa (PD I): Jepang sbg sekutu Inggris kabinet Okuma kirim pasukan untuk rampas koloni Jerman di Cina (semenanjung Shandong) dan kepulauan Mikronesia di samudra Pasifik

        Pemerintah Cina tuntut Jepang tarik pasukan dari semenanjung Shandong ditolak pihak Jepang

        1915.1  kabinet Okuma ajukan tuntutan 21 pasal ke pemerintah Cina picu sentimen anti Jepang di kalangan intelektual Cina Hari Aib Nasional


Posisi semenanjung Shandong




Tarik ulur Jepang AS terkait kepentingan di Cina

       Negara-negara Eropa terlibat perang, Jepang tingkatkan pengaruh di Cina AS mulai khawatir dukung Cina pertahankan keutuhan wilayah

       Ishii Lansing Agreement (1917.11) AS akui hak-hak istimewa Jepang di Manchuria dan Mongolia

 

 Kabinet Okuma Shigenobu

        1915.3  pemilu legislatif, partai pendukung pemerintah (kabinet Okuma) menang, namun hadapi tuduhan kecurangan dalam pemilu

        1915. 8  perombakan kabinet

        1916.10 usul kenaikan anggaran AL disetujui parlemen; kabinet Okuma mundur

        Terauchi Masatake (angkatan darat, mantan gubernur jendral di Korea) diangkat sbg PM


Intervensi militer terhadap Revolusi Rusia, 1918

        1917.10  Revolusi Rusia, berdiri negara sosialis pertama di dunia Uni Soviet

        Ancaman bagi negara-negara Barat bahaya perluasan pengaruh sosialisme, ancaman kebebasan perdagangan hancurkan rezim Uni Soviet (Lenin)

        Kekuatan pasukan intervensi: Jepang 73 ribu; AS: 7950; Inggris: 1500; Kanada: 4192; Italia: 1400

        Jepang tidak terlibat dalam Perang di Eropa, secara geografis dekat Rusia, incar wilayah Rusia di Siberia

 

 Lukisan pasukan Jepang berangkat dari pelabuhan Vladivostok



Rute pasukan intervensi dari Jepang



Dampak intervensi di Siberia

         Kerugian pasukan, dana operasi militer, kekalahan pertama di medan perang luar negeri sejak restorasi Meiji, rasa curiga dari negara-negara Barat

         1918.8  pengumuman pengiriman pasukan ke Siberia, tersiar kabar ada pedagang menimbun beras, sementara harga beras makin membumbung; rakyat miskin marah & menjarah toko beras; kerusuhan menjalar ke seluruh penjuru negeri

         Keresahan massa akibat dampak pemikiran sosialisme dan kerusuhan sosial (penjarahan) muncul klub studi masalah sosial Shinjinkai oleh para mahasiswa Univ. Tokyo embrio gerakan sosial Jepang

         1918.9  kabinet Terauchi mundur, digantikan oleh PM Hara Takashi (kabinet sipil, menteri dari kalangan militer hanya 3 orang, yaitu menteri AD, menteri AL dan menlu)


Perjanjian Versailles (1919)

Tujuan: negara-negara pemenang perang dunia pertama menghukum Jerman

Wilayah Cina yang sebelumnya dikuasai oleh Jerman (semenanjung Shandong) diserahkan ke Jepang -- perluasan wilayah koloni bagi Jepang protes dari pihak Cina (Cina kirim tenaga buruh 140 ribu orang untuk pasukan Inggris) -- May Fourth Movement, gerakan boikot produk Jepang

Angkatan laut Jepang mulai melirik wilayah selatan, termasuk Hindia Belanda

(1920, di Batavia terbit harian Java Nippo)

 

 Dunia seni dan sastra: kelompok Shirakaba

        Inisiator: para mahasiswa univ. Gakushuin bangsawan, pengagum budaya Barat modern, menjunjung paham humanisme, idealisme (optimistik terhadap manusia) dan individualisme, percaya bahwa manusia berbudi luhur (altruis) akan membentuk masyarakat yang ideal

        Antipati terhadap rektor Gakushuin, Jendral Nogi Maresuke (bunuh diri ketika kaisar Meiji mangkat)

        Pengaruh Tolstoy (the kingdom of God is within you), Rodin (pemahat dgn obyek rakyat biasa), Cézanne (pelukis impresionis), Millet (citra petani yang rajin, sederhana dan selalu bersyukur)


Komunitas altruis dan damai:

 Atarashiki Mura (Desa Baru), 1918

         Pelopor: Mushanokouji Saneatsu

         anti kapitalisme (jauhkan diri dari sifat egois dan serakah ala manusia urban / industri), bekerja sambil berkarya (aktualisasi diri)

         Model: idealisme ala Tolstoy (pemujaan terhadap kesederhanaan dan anti kekerasan / perang), dunia petani ala Millet (antipati terhadap protes buruh / urban, simpati pada kesederhanaan petani)

         Realita: defisit, ditutup dengan honor Mushanokouji, konflik antar warga

         utopian socialism


Visi dan misi Atarashiki Mura

                   Seluruh umat manusia dapat menjalankan panggilan hidupnya dan mengembangkan kepribadian masing-masing

                   Untuk itu, kita tidak boleh melukai kepribadian orang lain dengan alasan kita hendak mengembangkan kepribadian kita sendiri.

                   Kita harus hidup dengan benar. Kita tidak boleh menghalangi panggilan hidup dan tuntutan yang benar dari orang lain, dengan alasan demi kesenangan, kebahagiaan dan kebebasan kita sendiri.

                   Kami akan usahakan agar seluruh umat manusia memiliki semangat yang sama dengan kita, menjalankan pola hidup yang sama dengan kita, maka seluruh umat manusia akan melaksanakan kewajiban yang sama, menikmati kebebasan dan hidup dengan benar, serta hidup sesuai dengan panggilan hidup masing-masing.

                   Anggota dari atarashiki mura adalah orang-orang yang ingin menjalankan kehidupan seperti ini, percaya bahwa kehidupan seperti ini mungkin terealisir, mendoakan serta mengharapkan seluruh umat manusia menjalankan kehidupan seperti ini. Para anggota adalah saudara-saudari kami.

                   Dengan demikian, antar negara dan antar kelas dalam masyarakat tidak perlu bertikai, semua hidup dengan benar dan berusaha untuk menjalankan kehidupan dengan benar, dan saling bekerja sama, maka kami percaya, dunia yang kami harapkan akan terwujud, dan kami akan berusaha mewujudkannya.

 

The Angelus (Millet) rasa syukur, sikap bersahaja


Penabur, laki-laki dengan cangkul




The gleaners (pemungut sisa panen gandum)


The thinker (Rodin)




Pemandangan (Cézanne)


Trend di dunia pemikiran: neo-idealisme

       Rudolf Eucken: aktivismus bertindak, raih kehidupan spiritual kritik terhadap sikap skeptis dan pola hidup materialistik (mengejar harta dan kedudukan)

       Henri Bergson: creative revolution kritik terhadap dialektik materialisme ala Karl Marx; perubahan (evolusi) didasari pada kehendak manusia

       Pragmatisme ala Amerika

 

Awal Taisho

        Pergolakan dunia politik tarik ulur dan kompromi antar parpol dan militer

        Sentimen anti militer pada rakyat

        Partisipasi aktif dalam intervensi luar negeri Cina, Rusia, wilayah di samudra Pasifik

        Dunia sastra dan pemikiran: optimisme terhadap paham humanisme dan demokrasi

        1919: terbit majalah Kaizou (rekonstruksi), menandai peralihan dari demokras ke reformasi sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar