Sabtu, 12 Mei 2012

Sejarah Jepang, 4. Awal Meiji

oleh: Dr. Susy Ong

Awal Meiji

 Dari kekuasaan desentralisasi (otonomi daerah) Tokugawa ke kekuasaan absolut Satsuma-Choshu

 Pedagang senjata dan kekuatan asing dalam peralihan rezim Jepang, 1866-1868

•        Interaksi Satsuma dan pedagang Inggris – suplai senjata – keputusan Satsuma untuk memprovokasi bakufu

•        Bantuan militer Napoleon III untuk bakufu (Perwira Jules Brunet – film The Last Samurai)

•        Keberhasilan aliansi satsuma-choshu dalam ‘mengendalikan’ kaisar – perintah kaisar untuk menumpas bakufu

•        Shogun Yoshinobu kembalikan mandat ke kaisar sebelum perang – perang boshin: perebutan kekuasaan tanpa ‘tujuan mulia’

  The 15 members of the French military mission sent to Japan by Napoleon III

Restorasi Meiji – berdirinya kekuasaan absolut

•         Pemusatan kekuasaan di tangan aliansi satsuma-choshu – merampas hak politik dan ekonomi penguasa lokal tanpa menimbulkan perlawanan

•         1869 – 274 daimyo mengembalikan mandat kekuasaan daerah masing-masing – diangkat menjadi kepala daerah (masuk dalam struktur birokrasi negara Meiji; c.f. bupati di jaman hindia belanda)

•         Mantan samurai (sekitar 2 juta orang) kehilangan jabatan dan penghasilan - samurai shouhou – gerakan ‘pro demokrasi’

•          rekonfigurasi daerah administratif untuk menghilangkan loyalitas lokal - haihanchiken

(c.f. Sumatra Timur menjadi Sumatra Utara dan Riau)

•         Bekas wilayah kekuasaan keluarga Tokugawa disita

 Asal muasal nama Meiji

•        (えききょうBook of Oraclepasal 5: 聖人南面而聽天下,向明而治

•        「聖人南面して天下を聴き、明に嚮(むか)ひて治む」, 意味は「聖人が南面して政治を聴けば、天下は明るくなり、よく治まる」ということだ。

Jika orang suci menghadap selatan dan mendengarkan politik, maka dunia akan menjadi terang benderang, dan tentram damai.

•        風水によって宮殿は都の北側に築かれる。そこにある天子は南側に住む臣民の声をよく聞いて明るい政治をおこなえば、天下はよく治まるというのだ。

 Misi Iwakura

•       1871.12 – 1873.9: AS, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Rusia, Denmark, Swedia, Italia, Austria, Swiss – promosi pemerintahan baru dan revisi perjanjian

•       kebijakan dalam negeri diambil oleh kelompok yang tidak ikut dalam misi tsb

•       Perpecahan / konflik internal dalam pemerintah

Anggota inti misi iwakura

Kebijakan domestik selama misi Iwakura

•        Penanggung jawab tertinggi: Saigo Takamori

•        1872.9: Peraturan Rayon Sekolah (gakusei) – mengikuti model Perancis

•        1873.7: revisi UU pertanahan – tanah diperjual-belikan, pajak: uang kontan – pemantapan basis ekonomi / pendapatan pemerintah – stratafikasi kelas petani

•        Pengubahan ke penanggalan Gregorian: tanggal 2 Desember 1872, hari berikutnya menjadi tanggal 1 Januari 1873

 Krisis politik 1873

•       Perseteruan kelompok misi iwakura dengan kelompok saigo terkait kebijakan Korea: saigo dan sekutunya mengundurkan diri dan pulang kampung (kagoshima)

•       Saigo penganjur invasi militer ke Korea?

•       Pertarungan kelompok choshu (angkatan darat) dgn Eto Shinpei (kementerian kehakiman) terkait korupsi Choshu di AD?

 Dampak krisis politik 1873

•         Kelompok saigo dan eto tersingkirkan: kemenangan klik choshu (Kido Takayoshi) dan supremasi angkatan darat (s/d 1945)

•         Pemberontakan anti pemerintah di jepang selatan – oleh para mantan samurai – korban modernisasi

•         Pelopor supremasi hukum ala Perancis, Eto, di-eksekusi – kelompok Choshu memegang hegemoni politik & hukum dengan model Prusia

•         Saigo menjadi pemimpin pemberontakan anti pemerintah (seinan sensou) – bunuh diri

•         1873: pembentukan kementerian dalam negeri (lembaga yang mengatur hampir semua aspek kehidupan rakyat)

 Dampak seinan sensou

•       Beban pengeluaran militer

•       Perlu akselerasi pembangunan ekonomi untuk meredam sentimen anti pemerintah -- industrialisasi

•       Gerakan anti pemerintah: dari pemberontkan bersenjata ke tuntutan berparlemen (pro demokrasi)

•       1878: Ookubo Toshimichi terbunuh oleh mantan samurai

 Gerakan pro demokrasi (popular rights movement)

•                 Kelas sosial: kelas menengah (pembayar pajak)

•                 Tuntutan : 1. turunkan pajak tanah (tuntutan ekonomi)

•                 2. Jepang berparlemen (hak politik bagi pembayar pajak)

•                 3, Revisi perjanjian tidak adil (desakan pada pemerintah agar tidak kompromi dengan kekuatan asing) -- nasionalistik

 Makna dari tuntutan pro demokrasi

•       Turunkan pajak tanah – keberhasilan industrialisasi, sumber pajak beralih ke sektor industri dan perdagangan

•       Parlemen dan parpol utama menjadi alat legitimasi zaibatsu

•       Revisi perjanjian – memberi restu kepada kelompok garis keras militer – tokoh pro demokrasi banyak yang menjadi kaki tangan militer di luar negeri

 Krisis politik 1881

•       Privatisasi proyek BUMN dan aset pemerintah di hokkaido (tambang, perkebunan, pabrik gula, pabrik bir, gudang, kapal dsb) – diobral oleh pejabat proyek, Kuroda Kiyotaka (satsuma) ke pengusaha asal satsuma, Godai Tomoatsu, dgn alasan defisit – dugaan KKN

 

 

Heboh skandal KKN privatisasi

•   Oukuma Shigenobu (dari Saga, mantan menteri keuangan, simpatik pada gerakan berparlemen), meng-kritik privatisasi

•        1881.7, kasus privatisasi di-ekspos oleh media massa; lawan politik Oukuma menduga kabar privatisasi dibocorkan oleh Oukuma ke media massa

•        Sebelumnya, Iwasaki Yataro dari Mitsubishi ajukan permohonan mengambil alih aset kapal pemerintah, tapi ditolak – dugaan konspirasi Oukuma dan Iwasaki (Mitsubishi) untuk ganyang Kuroda (satsuma)

 Berakhirnya krisis politik 1881

•       Ito Hirobumi menggerakkan kaisar untuk memecat Oukuma dari pemerintah, sekaligus mengeluarkan perintah kaisar untuk persiapan parlemen dalam 10 tahun ke depan (melumpuhkan gerakan pro demokrasi ala Inggris, menggantikan dengan ‘demokrasi dari atas’ model Prusia)

•       Proses privatisasi dihentikan

Meiroku zasshi (majalah Meiroku)

•        Meiroku sha, didirikan tahun 1873 oleh intelektual yang pernah belajar di Eropa atau AS; tujuan: pembentukan opini publik negara Jepang modern

•        Majalah Meiroku: 1874. 4 -1875.11 (berhenti terbit karena beda pendapat internal)

Memperkenalkan sistem di dunia Barat (maju): supremasi hukum, monogami, anti mentalitas budak (ideologi tokugawa – feodal), penegakan individualisme

Fukuzawa Yukichi: negara akan merdeka jika tiap individu berjiwa merdeka

Periode awal meiji: 1868-1881

•        Politik: proses konsolidasi kekuasaan satsuma-choshu, pertarungan untuk menyingkirkan kelompok oposisi (yang tidak kebagian rezeki)

•        Ekonomi: pembangunan infrastruktur dan industri oleh pemerintah  dengan dana dari pajak tanah – antipati dari rakyat

•        Semangat jaman: modernisasi = westernisasi, ‘tradisi Jepang’ tidak jelas, bahkan dijadikan sasaran kritik

•        Kaisar belum muncul di arena publik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar