oleh: Dr. Susy Ong
Awal Meiji
Dari kekuasaan desentralisasi (otonomi daerah) Tokugawa ke kekuasaan absolut Satsuma-Choshu
Pedagang senjata dan kekuatan asing dalam peralihan rezim
Jepang, 1866-1868
•
Interaksi
Satsuma dan pedagang Inggris – suplai senjata – keputusan Satsuma untuk
memprovokasi bakufu
•
Bantuan
militer Napoleon III untuk bakufu (Perwira Jules Brunet – film The Last
Samurai)
•
Keberhasilan
aliansi satsuma-choshu dalam ‘mengendalikan’ kaisar – perintah kaisar untuk
menumpas bakufu
•
Shogun
Yoshinobu kembalikan mandat ke kaisar sebelum perang – perang boshin: perebutan
kekuasaan tanpa ‘tujuan mulia’
The 15 members of the French military mission sent to Japan by
Napoleon III
Restorasi Meiji –
berdirinya kekuasaan absolut
•
Pemusatan
kekuasaan di tangan aliansi satsuma-choshu – merampas hak politik dan ekonomi
penguasa lokal tanpa menimbulkan perlawanan
•
1869
– 274 daimyo mengembalikan mandat kekuasaan daerah masing-masing – diangkat
menjadi kepala daerah (masuk dalam struktur birokrasi negara Meiji; c.f. bupati
di jaman hindia belanda)
•
Mantan
samurai (sekitar 2 juta orang) kehilangan jabatan dan penghasilan - samurai
shouhou – gerakan ‘pro demokrasi’
•
rekonfigurasi daerah administratif untuk
menghilangkan loyalitas lokal - haihanchiken
(c.f. Sumatra
Timur menjadi Sumatra Utara dan Riau)
•
Bekas
wilayah kekuasaan keluarga Tokugawa disita
Asal muasal nama Meiji
•
易经(えききょう)·说卦传(Book of Oracle)pasal 5: 聖人南面而聽天下,向明而治
•
「聖人南面して天下を聴き、明に嚮(むか)ひて治む」, 意味は「聖人が南面して政治を聴けば、天下は明るくなり、よく治まる」ということだ。
Jika orang suci menghadap selatan dan mendengarkan
politik, maka dunia akan menjadi terang benderang, dan tentram damai.
•
風水によって宮殿は都の北側に築かれる。そこにある天子は南側に住む臣民の声をよく聞いて明るい政治をおこなえば、天下はよく治まるというのだ。
Misi Iwakura
• 1871.12 – 1873.9: AS, Inggris, Perancis,
Belgia, Belanda, Jerman, Rusia, Denmark, Swedia, Italia, Austria, Swiss –
promosi pemerintahan baru dan revisi perjanjian
• kebijakan dalam negeri diambil oleh
kelompok yang tidak ikut dalam misi tsb
• Perpecahan / konflik internal dalam
pemerintah
Anggota inti misi
iwakura
Kebijakan domestik
selama misi Iwakura
•
Penanggung
jawab tertinggi: Saigo Takamori
•
1872.9:
Peraturan Rayon Sekolah (gakusei) – mengikuti model Perancis
•
1873.7:
revisi UU pertanahan – tanah diperjual-belikan, pajak: uang kontan – pemantapan
basis ekonomi / pendapatan pemerintah – stratafikasi kelas petani
•
Pengubahan ke penanggalan Gregorian: tanggal 2
Desember 1872, hari berikutnya menjadi tanggal 1 Januari 1873
Krisis politik 1873
• Perseteruan kelompok misi iwakura dengan
kelompok saigo terkait kebijakan Korea: saigo dan sekutunya mengundurkan diri
dan pulang kampung (kagoshima)
• Saigo penganjur invasi militer ke Korea?
• Pertarungan kelompok choshu (angkatan
darat) dgn Eto Shinpei (kementerian kehakiman) terkait korupsi Choshu di AD?
Dampak krisis politik 1873
•
Kelompok
saigo dan eto tersingkirkan: kemenangan klik choshu (Kido Takayoshi) dan
supremasi angkatan darat (s/d 1945)
•
Pemberontakan
anti pemerintah di jepang selatan – oleh para mantan samurai – korban
modernisasi
•
Pelopor
supremasi hukum ala Perancis, Eto, di-eksekusi – kelompok Choshu memegang
hegemoni politik & hukum dengan model Prusia
•
Saigo
menjadi pemimpin pemberontakan anti pemerintah (seinan sensou) – bunuh diri
•
1873:
pembentukan kementerian dalam negeri (lembaga yang mengatur hampir semua aspek
kehidupan rakyat)
Dampak seinan sensou
• Beban pengeluaran militer
• Perlu akselerasi pembangunan ekonomi untuk
meredam sentimen anti pemerintah -- industrialisasi
• Gerakan anti pemerintah: dari pemberontkan
bersenjata ke tuntutan berparlemen (pro demokrasi)
• 1878: Ookubo Toshimichi terbunuh oleh
mantan samurai
Gerakan pro demokrasi (popular rights movement)
•
Kelas
sosial: kelas menengah (pembayar pajak)
•
Tuntutan
: 1. turunkan pajak tanah (tuntutan ekonomi)
•
2. Jepang
berparlemen (hak politik bagi pembayar pajak)
•
3, Revisi
perjanjian tidak adil (desakan pada pemerintah agar tidak kompromi dengan
kekuatan asing) -- nasionalistik
Makna dari tuntutan pro demokrasi
• Turunkan pajak tanah – keberhasilan
industrialisasi, sumber pajak beralih ke sektor industri dan perdagangan
• Parlemen dan parpol utama menjadi alat
legitimasi zaibatsu
• Revisi perjanjian – memberi restu kepada
kelompok garis keras militer – tokoh pro demokrasi banyak yang menjadi kaki
tangan militer di luar negeri
Krisis politik 1881
• Privatisasi proyek BUMN dan aset
pemerintah di hokkaido (tambang, perkebunan, pabrik gula, pabrik bir, gudang,
kapal dsb) – diobral oleh pejabat proyek, Kuroda Kiyotaka (satsuma) ke
pengusaha asal satsuma, Godai Tomoatsu, dgn alasan defisit – dugaan KKN
Heboh skandal KKN privatisasi
• Oukuma
Shigenobu (dari Saga, mantan menteri keuangan, simpatik pada gerakan
berparlemen), meng-kritik privatisasi
•
1881.7,
kasus privatisasi di-ekspos oleh media massa; lawan politik Oukuma menduga
kabar privatisasi dibocorkan oleh Oukuma ke media massa
•
Sebelumnya,
Iwasaki Yataro dari Mitsubishi ajukan permohonan mengambil alih aset kapal
pemerintah, tapi ditolak – dugaan konspirasi Oukuma dan Iwasaki (Mitsubishi)
untuk ganyang Kuroda (satsuma)
Berakhirnya krisis politik 1881
• Ito Hirobumi menggerakkan kaisar untuk
memecat Oukuma dari pemerintah, sekaligus mengeluarkan perintah kaisar untuk
persiapan parlemen dalam 10 tahun ke depan (melumpuhkan gerakan pro demokrasi
ala Inggris, menggantikan dengan ‘demokrasi dari atas’ model Prusia)
• Proses privatisasi dihentikan
Meiroku zasshi (majalah Meiroku)
•
Meiroku
sha, didirikan tahun 1873 oleh intelektual yang pernah belajar di Eropa
atau AS; tujuan: pembentukan opini publik negara Jepang modern
•
Majalah
Meiroku: 1874. 4 -1875.11 (berhenti terbit karena beda pendapat internal)
Memperkenalkan
sistem di dunia Barat (maju): supremasi hukum, monogami, anti mentalitas budak
(ideologi tokugawa – feodal), penegakan individualisme
Fukuzawa
Yukichi: negara akan merdeka jika tiap individu berjiwa merdeka
Periode awal meiji: 1868-1881
•
Politik:
proses konsolidasi kekuasaan satsuma-choshu, pertarungan untuk menyingkirkan
kelompok oposisi (yang tidak kebagian rezeki)
•
Ekonomi:
pembangunan infrastruktur dan industri oleh pemerintah dengan dana dari pajak tanah – antipati dari
rakyat
•
Semangat
jaman: modernisasi = westernisasi, ‘tradisi Jepang’ tidak jelas, bahkan
dijadikan sasaran kritik
•
Kaisar
belum muncul di arena publik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar