Selasa, 15 Mei 2012

Sejarah Jepang 10 Total War dan mobilisasi massa 1937-1945


oleh: Dr. Susy Ong

Dari ‘konflik Cina Utara’ ke Nanking

         Kabinet Konoe Fumimaro I (1937.6-1939.1)

         Insiden Jembatan Marco Polo, 1937.7.7 – ulah pihak apa?

         Negosiasi di balik layar – Trautman Mediation (dubes Jerman di Nanking) – gagal

         Konflik internal dalam rezim Kuomintang – inkonsisten dalam sikap terhadap Jepang, tarik pasukan ke pedalaman; Chungking sbg ibukota sementara,

         Pembantaian Nanking, 1937.12 – 1938.1

         1938.1.16 : pernyataan Konoe – ke depan tidak akan negosiasi dengan pihak Kuomintang – Jepang dan Cina saling menarik dubes, jalur negosiasi resmi tertutup

 

 Foto di majalah Asahigraph

Jembatan Marco Polo

Senninbari – mobilisasi kaum wanita untuk perang

Nanking, 1937.12-1938.1

         Akhir tahun 1938 – kota-kota utama di Cina tengah dan selatan jatuh ke tangan tentara Jepang – 1938.11.3  Pernyataan Konoe II:

   Jika pemerintah Cina bersedia ikut serta dalam pembangunan Orde Baru, maka Jepang tidak akan menolak

tujuan: memancing lawan politik Chiang Kai Sek untuk mendirikan pemerintah Cina baru (Wang Jing Wei) yang bersedia bekerja sama dgn Jepang – berhasil – negosiasi rahasia

Kesepakatan: pihak Cina mengakui negara Manchuria, pihak Jepang janji tarik pasukan dari Cina dalam waktu 2 tahun

Pernyataan Konoe III
(1938.12.22) 

        3 prinsip pokok diplomasi dengan Cina: memelihara hubungan yang baik, bersama-sama anti komunis, kerjasama di bidang ekonomi

Janji tarik pasukan tidak dipenuhi oleh kabinet Konoe (ditentang militer), pihak Wang kecewa.

Negosiasi Wang – pihak Jepang: bubarkan semua pemerintah boneka di Cina Utara (kecuali negara Manchuria), dirikan negara Republic of China dgn ibukota Nanking, dgn prinsip persahabatan dan kerjasama dengan Jepang (1940.3) – ‘penyelesaian sengketa Jepang-Cina’ ala Konoe-Wang

 

Tokoh anti & pro Jepang

Orde baru di asia timur

        1938.11.3 & 12.22  PM Konoe Fumimaro deklarasikan pembentukan orde baru di asia timur, yaitu: pembebasan Asia Timur dari kolonisasi bangsa-bangsa Barat, anti komunisme, solidaritas antara Jepang, negara Manchuria dan Cina

        Perang Jepang-Cina yang terus berlangsung, dianggap sebagai perang antara Jepang sebagai pemimpin bangsa-bangsa Asia melawan bangsa Cina (rezim Chiang Kai Shek) yang masih rela diperbudak oleh bangsa Barat (dibantu dan dihasut Amerika untuk lawan Jepang, padahal Jepang ingin berdamai)

 

Rezim Chungking vs rezim Nanking

         Rezim Chungking: bersatu dgn partai komunis, bentuk front nasional; berlindung di pedalaman dgn slogan ‘anti Jepang’, terima bantuan Inggris & AS, korup – dalam kubu sekutu yg kemudian menang perang – pemegang legitimasi sbg pemerintah nasional

         Rezim Nanking: anti komunis, kompromi dgn Jepang, hentikan pertumpahan darah & pulihkan ekonomi di pesisir Cina, capai kesepakatan dgn Jepang untuk hapus daerah konsesi Jepang di Cina dan batalkan perjanjian tidak adil Jepang-Cina; tindakan ini ‘terpaksa’ diikuti oleh Inggris dan AS dgn perjanjian yang sama dgn rezim Chungking; berada di kubu Jepang yg kemudian kalah perang – stigma ‘pengkhianat bangsa’

         Rezim Nanking dibentuk atas instruksi dari Chungking (tumbal)?


Think tank (brain trust) PM Konoe

       Showa Research Association, 1933-1940

       Inisiator: Goto Ryunosuke, setelah studi banding ke luar negeri – partai Nazi di Jerman, partai komunis di Uni Soviet (parpol tunggal), kebijakan New Deal di AS

       Tujuan: reformasi dalam syarat tidak melanggar UU, anti parpol, anti fasisme

       Anggota: para intelektual liberal, sosialis, ultra nasional – kacau!


Showa Research Association pasca 1937

         Makna invasi militer ke Cina dan ‘pembebasan’ negara-negara terjajah di Asia: pembentukan wilayah persemakmuran asia timur

         Anti parpol (penyebab perpecahan nasional) – bubarkan parpol, ciptakan persatuan nasional – 1940.10: taisei yoku san kai (imperial rule assistance association), terdiri dari berbagai ormas (pemuda, pekerja, wanita dsb) – model Golkar

         Hasil kerja ‘diserobot’ oleh militer, anggota dituduh ‘komunis’ – dibubarkan

         Skandal Sorge: mata-mata komintern dalam Showa Research Association, rahasia kabinet Konoe segera dikirim ke Moscow

  

Richard Sorge & Ozaki Hotsumi
intel komintern

Jaringan mata-mata Sorge

         Richard Sorge (WN Jerman), mata-mata komintern (kemudian: Uni Soviet), tugas di Shanghai, rekrut Ozaki untuk kumpulkan info kebijakan Jepang terhadap Soviet; posisi Ozaki sbg penasihat PM Konoe

         1941.9  info keputusan pemerintah Jep. untuk alihkan pasukan ke selatan (Asia Tenggara) sampai ke Moscow, Stalin konsentrasi di medan perang barat (lawan Jerman) – kepastian tidak adanya ancaman militer dari Jepang (1941.12, serangan ke Pearl Harbor)

         1941.10  jaringan Sorge terbongkar; 1942, anggota jaringan Sorge diadili; 1944.11.7, Ozaki dieksekusi (digantung)

 

Ozaki Hotsumi pengkhianat? (1)

         Ozaki Hotsumi (1901-1944)

         Dibesarkan di Taiwan (koloni Jepang), menyaksikan kesenjangan sosial dan diskriminasi akibat kolonialisme

         Setelah lulus SMP, masuk SMA di Tokyo, lanjut ke Tokyo Imperial Univ. – awal 1920an di Jepang, masa berjayanya ‘mazhab sosialisme’ – dianggap sbg ‘ilmu sakti’ untuk tanggulangi masalah sosial; selama kuliah, ikut kelompok studi sosialisme

         1928-1932  sbg reporter harian Asahi di Shanghai – kontak dgn aktivis sosialis Cina, Jepang (anti imperialisme Jepang di Cina) dan agen komintern (Sorge dan Agnes Smedley dari AS) – keyakinan terhadap komunisme

         Setelah kembali ke Jepang, direkrut oleh Sorge

         Perhatian Ozaki: kebijakan Jepang di Cina; menulis artikel tentang sosio-ekonomi Cina di majalah umum – China expert – menarik perhatian Konoe  – bergabung dgn Showa Research Association

         Sebelum 1937.7.7   Ozaki serukan pemerintah Jepang hormati kedaulatan Cina, hindari tindakan militer; persahabatan Cina-Jepang harus didasari pada persamaan kepentingan, bukan persamaan ‘budaya’ (slogan yg munafik)

         Pasca 1937.7.7   perang imperialisme tak dapat dihindari; perang diharapkan dapat dorong revolusi komunis di Asia – komunitas bersama Asia Raya dgn anggota negara-negara sosialis (perang akan mendorong Jepang maupun Cina menjadi negara komunis)

         Uni Soviet harus dilindung – pengaruhi kebijakan Kabinet Konoe agar menyerang ke Selatan?

         Berita acara: bergabung dgn jaringan Sorge untuk melindungi Uni Soviet dari imperialisme Jepang; karena Uni Soviet adalah satu-satunya harapan bagi revolusi komunisme dunia; negara Jepang yg ideal adalah negara yg menjalin solidaritas dgn negara-negara Asia lainnya berdasarkan prinsip sosialisme internasional -- patriotik


Kabinet Konoe II
1940.7 – 1941.7

       Slogan ‘pembangunan kawasan persemakmuran asia timur raya’, 1940.7

       Pakta militer Jepang-Jerman-Italia, 1940.9

       Pembentukan Imperial Rule Assistance Association, 1940.10

       Pakta non-agresi Jepang-Uni Soviet, 1941.4

       Mundur karena copot menlu (Matsuoka Yosuke) yang bersikap keras terhadap AS

Poster untuk rayakan pakta Jepang-Jerman-Italia


Kabinet Konoe III
1941.7 - 10

        Perombakan kabinet sebelumnya

        Ganti menlu Toyoda Teijiro (angkatan darat) – diharapkan dapat menekan grup garis keras (pendukung perang dgn AS); Toyoda tidak ahli dalam diplomasi, justru jadi batu penyandung dalam negosiasi dgn AS

        kabinet ditekan oleh Tojo Hideki (angkatan darat) – mundur

        1941.12.8  serangan ke Pearl Harbor, Hawaii

 

Konoe Fumimaro
rezim Konoe: tragedi atau komedi?

 

UU mobilisasi

         UU terkait perdagangan dan industri (1937)

         National general mobilisation law (1938)

         UU Perfilman (1939)

         UU Institusi Agama (1939)

         UU terkait penerbitan, kebebasan berpendapat dan berserikat dsb

         National Planning Board (model untuk BAPPENAS) – perencanaan dan pengaturan alokasi SDM & SDA – demi efisiensi – dicap komunis

         South Manchuria Railway, divisi riset – ekspansi, rekrut lulusan univ. Jepang – infiltrasi kaum sayap kiri – dicap komunis

         Showa Research Association – anti parpol mapan – dicap komunis


Dampak perang di Eropa terhadap Asia

       Jajahan Inggris, Perancis dan Belanda di Asia

       Sikap AS – non intervensi sampai dgn serang Pearl Harbor (1941.12)

       Pilihan militer Jepang: langgar teritori Uni Soviet (bendung pengaruh komunis) atau langgar teritori / koloni Amerika & negara-negara Eropa di Asia Tenggara --- kebutuhan SDA, serangan militer ke Selatan


Persiapan perang di pasifik

         Treaty of Non-Aggression between Germany and the Soviet Union – 1939.8, namun dilanggar oleh pihak Jerman dengan menyerang Uni Soviet pada Juni 1941

         Aliansi Jerman, Italia, Jepang - September 1940

         Soviet-Japanese Neutrality Pact, April 1941 – berlaku 5 tahun, namun dilanggar oleh pihak Uni Soviet pada tanggal 8 Agustus 1945

         Perancis & Belanda diduduki tentara Jerman, Inggris kalang kabut di medan tempur Eropa, AS ambil sikap non-intervensi


Ekspansi militer Jepang ke Selatan

         1940.6  pasukan Jerman menduduki Perancis; pemerintah de Gaulle mengungsi ke Inggris; di Perancis berdiri rezim Vichy yg pro Jerman

         1940.7  rezim Vichy izinkan tentara Jepang masuk ke bagian utara Indocina, untuk memutus rute bantuan Sekutu kepada rezim di Chungking

         1941.7 (kabinet Konoe) - pasukan Jepang duduki bagian selatan semenanjung Indocina (untuk halangi rute bantuan AS terhadap Chungking via Birma) – AS, Inggris & Belanda bekukan aset Jepang, embargo minyak oleh AS, Inggris batalkan perjanjian perdagangan dgn Jepang

         1941.12   serangan Jepang ke Pearl Harbor & wilayah Asia Tenggara

         Hindia Belanda, Filipina, Hindia Inggris (Malaya)


Tentara Jepang di Asia Tenggara: ‘pembebas’ atau ‘penjajah’?

         Hindia Belanda – gerakan 3A, Jawa Hokokai, PETA, romusha (kerja bakti), seinendan (latihan militer), keibodan; 1944.9, pernyataan Koiso (PM Koiso Kuniaki), BPUPKI, PPKI

         Birma : 1943.8 proklamasi kemerdekaan dgn dukungan militer Jepang (model rezim Nanking) dan nyatakan perang terhadap Inggris – 1942, Aung San pimpin pasukan gerilia, bersama pasukan Jepang usir Inggris; akhir 1944, Jepang hampir kalah, Aung San berbalik berpihak pada Inggris

         Filipina: 1943.9  merdeka dgn dukungan militer Jepang (1935, diberi hak otonomi oleh pihak AS)

         Hindia Inggris (Malaya)?


Greater Asia Conference
tokyo, 1943.11

       Tandingan terhadap Atlantic Charter (deklarasi bersama Inggris & AS, 1941.8) – kerjasama ekonomi antar negara untuk menghapus kemiskinan dan rasa takut, hak bangsa untuk menentukan nasib sendiri

       Greater Asia Conference: ‘kesetaraan’ bangsa-bangsa kulit berwarna’ – Jepang + negara-negara ‘sekutu/boneka’ Jepang di Asia

 

Greater Asia Conference
ki-ka: Birma, Manchuria, Cina (Nanking), Tojo (Jepang), Thailand, Filipina, Chondro Boshu (India)

 

 Slogan anti hidup mewah

Wajib olah raga


Makna perang asia pasifik bagi Jepang dan asia pasifik

        Domestik: mobilisasi umum -kontrol negara secara mutlak terhadap sektor swasta, fisik dan psikologi; parpol / politisi dilumpuhkan, birokrat/teknokrat berkuasa penuh – efisiensi demi produktivitas maksimal

        Gantikan posisi negara-negara Barat di Asia – politik dan ekonomi

        Kemerdekaan? Tatanan / hierarki baru di Asia?

        Greater Asia Co-prosperity Sphere (kawasan persemakmuran Asia Raya) – grup AA (anti neokolonialisme) – ASEAN(anti komunisme, pro pertumbuhan ekonomi – kemakmuran bersama – ASEAN + 3 (?)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar