NEW LIFE
MOVEMENT di Jepang pasca PD II
Susy Ong, Ph.D
Program Studi
Kajian Wilayah Jepang
Universitas
Indonesia
•
Kesan
tentang Jepang bagi para peminat studi Jepang: kota yang bersih, tertata, warga
yang disiplin, tepat waktu, rajin, sopan, ramah, memiliki rasa solidaritas
sosial yang tinggi
•
Berbeda
dengan Indonesia (?)
•
Mengapa
demikian? --- budaya Jepang
Budaya Jepang?
•
Apakah
Jepang dan warga Jepang sejak dahulu demikian? Tidak
•
Mengapa
menjadi seperti yang kita ketahui sekarang?
•
Faktor
historis --- kebijakan dan implementasi kebijakan
•
Serangkaian
kebijakan modernisasi = westernisasi sejak awal abad ke-20 dan kampanye New
Life Movement pasca PD II
Kesinambungan
dengan implementasi kebijakan sebelum PD II
•
Local
improvement movement, 1910-an --- himbauan hidup hemat, hidup sehat (olah
raga), kegiatan pemuda untuk meningkatkan rasa solidaritas dan tanggung jawab
sosial
•
Gerakan
perbaikan kualitas hidup (sandang pangan papan) warga urban – 1920an (tumbuhnya
populasi kelas menengah urban)
•
Gerakan
perbaikan kualitas hidup di daerah pedesaan --- 1930an (era resesi ekonomi)
•
Masa
perang (1937 – 1945) – mobilisasi umum, gerakan hidup hemat, efisien, gaya
hidup yang ilmiah dan modern (agar rakyat bersemangat dalam mendukung perang)
•
Tuntutan
negara terhadap perusahaan: produktivitas maksimal --- kelayakan hidup pekerja
dan keluarga pekerja harus diperhatikan --- peran perusahaan kampanye hidup
hemat dan pantas
Pasca kekalahan
dalam PD II
•
Realita:
kemiskinan dan rasa putus asa,
kemerosotan moral ---- prostitusi, kriminalitas
•
Lembaga
pemerintah (pusat maupun daerah) bekerja sama dengan perusahaan, lanjutkan
kebijakan ‘pengarahan gaya hidup ilmiah’ kepada warga dan karyawan
•
Perbaikan
kualitas hidup: keinginan dan sesuai dengan kepentingan semua pihak, termasuk
pemerintah yg ingin memulihkan kredibilitas di mata rakyat, meredam
ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah
New Life Movement,
1955 – awal 1970an
•
Inisiatif
awal: dunia bisnis (asosiasi pengusaha) , lembaga penelitian demografi
(Kemenkes) --- pengarahan kepada para istri dari karyawan perusahaan (semua
tinggal di mess perusahaan) tentang keluarga berencana, gaya hidup yg hemat dan
pantas (sandang dan pangan)
•
Pemda
: membangun kesadaran warga tentang hidup modern dan produktif – kampanye
hapuskan kebiasaan basa basi dan gengsi
•
Usaha
pemda yg didukung oleh akademisi sebagai penasihat:
- perbaikan gizi – menu yang sederhana
tapi bergizi
- Gerakan bersih lingkungan – ‘ciptakan
lingkungan yg bersih, bebas dari lalat dan nyamuk’ ---- warga bersama-sama
menyapu jalan
implementasi
•
Dialog
antar warga : membangun rasa saling percaya dan semangat partisipasi ---
semangat demokrasi, tidak lagi dengan gaya top down
•
Mendorong
inisiatif dari warga
•
Gerakan
menabung --- meniru kampanye nasional menabung di Inggris pasca PD II
•
Slogan:
hidup sehat, rasional, modern, hemat dan pantas
New Life Movement
di Jepang
•
Kesinambungan
kebijakan pra perang dan pada era perang: membangun manusia yg hidup hemat,
rasional, tinggi produktivitas dan memiliki rasa tanggung jawab sosial
•
Keterlibatan
pemerintah pusat, pemda, perusahaan dan akademisi --- semua menjadi pemangku
kepentingan
•
Keterlibatan
rakyat, sebagai subyek; dan merasakan manfaat nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar